Makna Kehidupan - Islam Corner

Makna Kehidupan Dalam Pandangan Dan Kehidupan Islam

Apa yang kita lakukan disini, dan kemana kita akan pergi.
Sama halnya kita bangun di pagi hari, dan kemudian datang disebuah acara.
Jangan tanyakan apapun, ikuti saja alurnya.
Hasilkan uang yang banyak sebisamu, dan cobalah sebisamu untuk tidak bangkrut.

Ikuti semuanya yang kamu lihat di TV, dari model rambut sampai model pakaian, dan jangan berpikir terlalu banyak, lakukan seperti apa yang diperintahkan. 
Jika kamu mulai bingung, kemudian engkau berpaling ke alkohol.
Dan masih tetap bingung ?
Maka nyalakanlah radio, seperti saat kamu belajar bergaya hidup, narkoba, seks, dan rock & roll.

Tapi sejujurnya, aku hanya ingin tahu.
Apakah kita hanya tumbuh dan menjadi tua??
Hidup dan mati hanya untuk meninggalkan rumah yang dicintai dan seluruh perabotan yang akan dimiliki orang lain.

Aku hanya ingin tahu sebelum peti mati ditutup.
Sebab aku tidak ingin berjudi dengan jiwaku atau siap untuk mengambil resiko.
Ini hanyalah pertanyaan hidup sederhana dan aku hanya mencari beberapa jawaban.

Seperti apa yang kita lakukan disini dan apa tujuan kita?
Bagaimana kita dapat berada disini dan siapa yang membuat kita begitu sempurna?
Dan apa yang terjadi ketika kita mati atau apakah dunia ini benar-benar berharga?

Pertanyaan yang tidak kita jawab, karena nampaknya kita tidak harus menjawabnya.
Apakah kita tidak punya tujuan dalam hidup? dan keberadaan kita hanya sesuatu hal yang wajar?

Dalam hal tadi izinkan aku bertanya kepadamu.

Apakah kamu menciptakan dirimu sendiri?
Ataukah orang lain yang menciptakanmu?
Karena kau adalah makhluk yang sempurna, tanpa cacat dan tak ada bandingannya.
Kamu adalah produk dari kecerdasan luar biasa dan aku hanya berpikir rasional.

Adakah kamera didunia ini yang menyerupai mata manusia?
Ataupun sebuah komputer yang dapat bekerja seperti otak manusia?
Dan bahkan jika seluruh dunia bekerja sama, kita tidak akan dapat menciptakan seekor lalat.

Begitu banyak pertanda yang terus kita pungkiri.
Saat ilmu ilmiah mencoba untuk membenarkan,bahwa semua ini tidak dapat muncul dari sesuatu yang tidak ada.
Ketika sebuah penjumlahan, nol tambah nol tambah nol tidak akan mungkin memberikanmu hasil satu. Jadi dari manakah semua hal ini datang?

Untuk segala sesuatu pasti memiliki asal, Sang pembuat, Sang pencipta dari kepunyaannya.
Jadi kamu dapat percaya adanya "Big Bang" tapi aku lebih memilih percaya pada "Dia" yang menjadikan "Big Bang" dapat terjadi.

Allah, Sang pencipta dari alam semesta  bersama dengan setiap jiwa.
Yang tak pernah mati, Sang penguasa satu-satunya yang memegang kendali.

Tidak seperti ciptaanNya, dia diluar imajinasi kita dan tidak -
Dia bukanlah seorang laki-laki apalagi memiliki sekutu.
Dia berdiri sendiri.
Dan Dia juga tidak pernah meninggalkan kita sendiri.

Seperti halnya sebuah pabrik, Dia berikan kita sebuah buku panduan.
Al-Qur'an dan Islam, dan mohon maaf jika saya lancang untuk menyimpulkan tapi inilah satu-satunya kemungkinan.
Satu-satunya pengertian Tuhan sebagai Yang Esa dan satu-satunya, Dzat yang Maha Kuasa, menjadikan hal yang logis.
Sebuah buku tanpa kontradiksi, dengan keajaiban ilmu ilmiah dan ilmu sejarah didalamnya.
Semuanya telah diungkapan lebih dari 1400tahun yang lalu.
Seperti deskripsi detail dari embrio manusia.
"Deskripsi dari embrio manusia di dalam Al-Qur'an, tidak mungkin berdasarkan pengetahuan ilmiah pada abat ke 7 masehi"
Gunung gunung sebagai tiang menyangga kokoh di bawah tanah.
Dan dua lautan yang tidak bercampur dalam aliran terpisah yang semburna.
Hingga planet-planet orbit yang beredar, pergantian siang dan malam seraya mereka tetap pada jalurnya.
Penciptaan dari alam semesta dan semua ciptaanya yang berasal dari air.

Menuju cerita masa lalu dan pemeliharaan jasat firaun.
Menjelaskan letak terendah di daratan dimana persia mengalahkan roma. Air yang memancar yang menghasilkan manusia yang terletak diantara tulang sulbi dan tulang belakang.
Dan tak satupun kata yang telah berubah, Al-Qur'an tetaplah sama.

Jadi tolong jelaskan, bagaimana semua ini telah diketahui lebih dari 1400 tahun yang lalu? kepada seorang manusia yang tidak dapa membaca maupun menulis, sebagaimana dia akan menyampaikan apa yang malaikat katakan. dan jika kamu masih tidak percaya silahkan datang dengan sesuatu yang setidaknya menyerupai. Tetapi kamu tidak bisa.

Jadi kita menjadikan Tuhan sebagai sebuah ejekan dan utusanNya sebagai sebuah lelucon.
Menganggap kitab-kitabNya sebagai legenda dan dongeng dari orang-orang terdahulu.

Selagi kita hidup hanya menuruti gaya, hasrat dan keyakinan kita. Mengatakan kehidupan ini adalah satu-satunya rumah yang akan pernah kita tempati.
Kita akan hidup kemudian mati, dan dengan mudahnya menjadi tulang belulang.
YOLO (You Only Life Once)

Setelah rerumputan mati, hujan datang dan rumput akan tumbuh kembali, dan Allah menjanjikan hal yang sama untuk setiap jiwa kita. Dan membangkitkan mu hingga ujung jari dengan sempurna. 

Sebagaimana Yang Maha Melihat mengawasi kita begitu dekat, karena kita pasti sedang diuji.
Pada kekayaan kita, kesehatan kita, diri kita sendiri, dan semua hal yang telah kita dapatkan.
Jadi percayalah bahwa kita pastinya akan dihidupkan kembali. 
Dan dibawa kembali kepada Tuhan untuk melaporkan setiap perbuatan.
Sebagaimana dia memberikan kita kitab, dan memerintahkan kita untuk, "BACALAH!"
Dari yang jahat hingga yang baik, dan semua hal diantaranya.

Kamu, Cukuplah dirimu sendiri untuk mempertanggungjawabkan perbuatanmu.
Kamu yang mengira, bahwa dirimu tidak akan dikembalikan kepada Kami.

Aku berikan kepadamu seluruh hidupmu yang panjang untuk mencari tentang Ku.
Tetapi kamu sibuk mengejar seluruh hal yang hanya bersifat sementara.
Jadi, "Bacalah!" Dan ketentraman hadir kepada setiap yang percaya.
Tetapi jika kamu tidak percaya, "Bacalah!"
Dan jangan biarkan hari itu (Kematian) menjadi hari pertamamu mengetahui apa makna  sebenarnya dari kehidupan. "Bacalah!" 

Sumber : www.talkislam.com.au , facebook.com/talkislam, twitter @talkislam1


Post a Comment for "Makna Kehidupan - Islam Corner"